Rem mempunyai fungsi mengurangi laju putaran roda. Rem diandalkan tiap
pengendara untuk mengendalikan tunggangannya. Pada beberapa motor,
ada dua jenis rem yang digunakan. Rem cakram dan teromol. Di antara
kedua jenis ini, mana yang lebih mampu mengurangi laju tunggangan dengan
cepat?
Perhatikan terlebih dahulu rem yang digunakan oleh motor. Ada yang
menggunakan rem cakram serta menggunakan teromol di belakang. Ada juga
yang kedua roda menggunakan rem cakram, ada pula yang menggunakan rem
teromol pada kedua rodanya. Meski sekarang, seiring dengan kemajuan
zaman dan teknologi, penggunaan rem teromol pada kedua roda
ditinggalkan.
Dilihat dari konstruksi nya keduanya memiliki keunggulan, seperti rem
cakram memiliki pelepasan panas yang lebih baik ketimbang teromol yang
tentunya lebih panas. Jadi, kampas rem cakram tidak cepat panas dan
kehilangan daya cengkeram nya. Untuk penggunaan yang lama, misal jalan
menurun yang curam tentu rem cakram durabilitasnya lebih baik. Sementara
itu, rem teromol pun tak berarti kalah total. Dengan permukaan gesek
yang lebih banyak, cengkeraman nya pun cukup baik, sayang lekas panas dan pembuangan panasnya lebih minim.
Tetapi, coba juga di jalan basah, dengan kondisi hujan. Ketika cakram terkena air,
daya cengkeram kampas remnya tidak sekuat saat kering, sementara pada
rem teromol dengan keuntungan sistem yang tertutup, air tidak mudah
membasahi kedua permukaan, baik kampas rem maupun teromol nya.
Namun saat mencoba di jalan menurun yang panjang, rem cakram menunjukkan
kekuatannya dengan mampu menahan laju tunggangan dengan baik, bahkan
ketika hujan sekali pun. Meski awalnya agak ngeloyor, ketika rem
digunakan terus-menerus, tampaknya cengkeraman kampas rem nya semakin
baik.
kampas rem cakram |
Kesimpulannya, rem cakram memang lebih unggul soal pengurangan laju
tunggangan, meski kala basah, sedikit berkurang kemampuannya.