knalpot racing sekarang model slip-on |
Knalpot racing harian modern modelnya sudah slip on, bagian per bagian
bisa diurai dan dirawat. Sambungan-sambungannya ada yang menggunakan
baut dan per. Ada juga yang memakai klem, toh boleh dibuka. Fungsinya
untuk rutinitas perawatan sekaligus mengganti glasswoll sebagai peredam suara.
Melemahnya performa knalpot racing 4-tak sebagian besar dikarenakan
peredam suara sudah aus. Peredam mengeras dan tak mampu menjadi bagian
pengolah gas buang. Gas buang sudah tak singgah lagi dalam tabung
silincer tapi langsung terbuang.
Kalau sudah begitu, ciri-cirinya selain bensin boros, juga tenaga akan
sontoloyo. Suara juga jadi cempreng. Gas buang-nya lepas. Gas buang
sudah tak bergasing semestinya dan sebagian tak kembali ke ruang bakar,
untuk membantu pembakaran ulang.
Ada dua penyakit utama peredam bisa cepat kalah dan mengeras, yaitu:
- Pertama knalpot sering kemasukan air saat mencuci motor dan musim hujan.
Musim hujan genangan di mana-mana bro, seperti sekarang ini hujan deras di mana-mana. Apalagi genangannya sudah melewati moncong kenalpot dan pas di genangan mesinnya mati, air dengan mudah tersedot. Air akan merapatkan pori-pori peredam saat mengering dengan instan akibat dari panas mesin. - Yang kedua adalah oli.
Nah ini, banyak yang salah kaprah. Katanya kenalpot 4-tak harus diawetkan dengan mengisi oli. Ya memang untuk kenalpot standar bisa, tapi racing jangan sampai mengenai peredam suaranya. Minyak oli akan merapatkan serabut glasswoll dan akhirnya mengeras.
glasswoll yang masih baik |
Hati-hati juga bagi oli mesin yang bocor lewat pembakaran. Miisalnya sil klep
koyak atau ring seher sudah lemah. Nah olinya akan dibuang lewat
kenalpot. Ya, pastilah akan diserap oleh peredam. Akibatnya, gas buang
tidak akan bertubulensi lagi pada tabung silincer, namun langsung ke
atmosfer.