Kampas kopling dan rantai, sama-sama
menjadi media transfer power mesin ke roda. Kalau kampas kopling dari
dalam, sementara rantai dari luar. Seiring dengan pesatnya perkembangan
roda dua di tanah air, kadang memancing nafsu untuk bereksperimen untuk
kanibal dengan milik motor lain dengan tujuan meningkatkan performa
maupun mengejar harga yang lebih ramah di kantong tapi kualitas tetap
terjaga untuk perangkat ini.
1. KAMPAS KOPLING
Ambil dari yang mempunyai CC lebih Besar
Metode kanibalan kampas kopling
sampai saat ini diaplikasi hanya berdasarkan asas ‘asal tak merugikan’.
Pertimbangan utama nya cuman sebatas dimensi saja, asal cocok maka boleh
diaplikasi. Selebihnya banyak konsumen yang tak mengetahui dari manfaat
kanibalan kampas kopling.
Prinsip kanibalan kampas kopling
yang benar adalah, mencomot kampas kopling milik motor yang memiliki
nilai kapasitas mesin lebih besar. Sebab, nilai gesekan pad kopling pada
motor yang memiliki kapasitas mesin lebih besar, sudah diperhitungkan
dengan beban putaran mesin.
Sehingga saat, diaplikasi di motor
yang memiliki cc lebih kecil pastinya lebih responsif. Kompensasinya,
koefisien gesek yang masih dimiliki oleh kampas kopling standar akan
berubah menjadi friksi yang lebih kuat dekapannya.
Dengan begitu, kenyamanan jadi
dikorbankan dan lebih mengutamakan performa mesin. Sebab, akselerasi
berubah kian responsif, efek berkurangnya problem selip kopling. Berikut
data jenis kampas kopling yang sama dengan motor yang akan mengaplikasi
nya.
Tiger -> Revo, Mega Pro,
GL Series, GL-Max Neotech, GL-Pro Neo Tech, Grand, Supra-X, Supra-X 125,
Karisma, MX-135 LC, Touch, CBR-150
RX-Z -> RZ-R, RX-King, Yamaha L2 Super
Jupiter : Jupiter-Z, Crypton, Vega, F1Z-R
New Jupiter-Z -> Vega ZR
RGR-150 -> Satria-R 120, TS-125, Thuder 125, Shogun 125, Satria-F, Axelo
Blade -> Absolute Revo
KLX 150 -> D-Tracker 150
Dan sesuai fakta di lapangan, selain
disarankan untuk mengaplikasi kampas kopling motor yang memiliki
kapasitas mesin lebih besar, faktor jenis 2 tak atau 4 tak juga
berpengaruh.
Kampas kopling 2 tak, friksinya
lebih bagus. Sebab, bahan pad disesuaikan dengan siklus kerja 2 tak yang
lebih singkat dibanding 4 tak. Maka, disini dibenarkan dan berdampak
positif ketika kampas kopling F1Z-R dikanibal buat Jupiter-Z dan Vega
atau kampas kopling Grand memakai milik Tiger.
Bagaimana dengan varian sport 2 tak
yang sama-sama di cc 135 cc, antara RZ-R, RX-Z dan RX-King. Maka
pertimbangan bisa diambil berdasar tipikal mesinnya, kalau RX-Z dan RZ-R
square (56 mm x 54 mm) dan RX-King over square (58 mm x 50 mm). Jadi
RX-Z dan RZ-R memakai kampas kopling RX-King jadi lebih tahan daya
friksinya sehingga lebih responsif.
Sementara, untuk motor keluaran
Kawasaki, secara keseluruhan berbeda di setiap variannya. Terutama pada
varian bebek, antara ZX-130, Blitz, Kaze dan Athlete, semuanya memiliki
kampas kopling yang berbeda.
Terkecuali D-Tracker dan KLX-150
yang dibedakan ukuran roda depan belakang saja, tapi mesin termasuk
kampas kopling sama. Dan untuk Ninja 150 series memiliki persamaan,
sejak produk pertama tahun ‘03 hingga sekarang.
Produk motor keluaran terbaru, mulai
digalakkan perangkat kopling dengan sistem mekanis diafragma. Jumlah
kampas kopling jadi lebih minim. Untuk sementara, belum ada yang bermain
kanibalan, lantaran diameter luar lebih kecil.
Peluang untuk meningkatkan performa
kopling jenis ini, masih sebatas memasang dobel pegas matahari, untuk
memperkuat dekapan kampas kopling dan plat kopling.
2. RANTAI
Perhatian Profil, Ukuran & Jenis Suspensi
Fungsinya di motor cukup vital,
sebagai media transfer putaran mesin lewat gir depan dan gir belakang.
Setiap mekanis rantai memikul beban tarik, yang dihasilkan oleh bobot
motor, pengendara, boncenger serta beban yang dibawa.
Dengan demikian rantai oleh
produsennya dibedakan, berdasar kapasitas mesin motor. Dengan
pengertian, makin besar kapasitas mesin motor yang mengaplikasi, maka
makin besar pula profil rantai yang diaplikasi.
Hal itu juga berdasar dari efesiensi
tata letak komponen mesin di ruang mesin. Sebab, ketika profil rantai
cuman bertahan ukuran 420, bisa dibayangkan ketemu berapa perbandingan
gigi primer dan skunder atau perbandingan gigi rasio. Pasti lebih banyak
dan tentu makan tempat.
Untuk saat ini, jenis rantai yang
beredar di pasaran ada profil 420, 428, 428H, 428 SH, 520, 520 V . Kalau
profil angka menunjukkan dimensi dan ukuran rantai, artinya angka
profil kecil menunjukkan rantainya kecil dan sebaliknya.
Arti dari ukuran profil rantai bisa
dijabarkan demikian. Misalkan profil 520, 5 artinya jarak antara pin
rantai dan 20 artinya jarak sisi dalam rantai. Dan profil rantai selalu
mempengaruhi ketebalan plat, detail nya berikut ini ;
Menentukan Penyimpangan
Dan untuk indikasi serta menentukan
penyimpangan yang dialami oleh rantai, dapat dibedakan menggunakan
metode titik rawan yang berpeluang aus. Di rantai ada 3 bagian, kalau
dibedakan :
A : Diameter bushing roller
B : Jarak antara tepi bushing roller
C : Jarak sisi dalam antara plat
Sesuai hasil pengukuran manual pakai jangka sorong, masing-masing profil rantai dihasilkan ukuran detail saat kondisi baru ;
420
A : 78 mm
B : 4,8 mm
C : 6,2 mm
428
A : 85 mm
B : 4,2 mm
C : 7,8 mm
520
A : 10 mm
B : 5,8 mm
C : 7 mm
Bagaimana Rantai Dikatakan Presisi Dengan Gir ?
Terlepas
dari problem lain, maka rantai akan dianggap mengalami penyimpangan,
ketika detail ukurannya melebihi hasil pengukuran tersebut. Tapi itu
juga kembali lagi ke masalah penyerasian kondisi gir juga. Dimana,
kontruksi rantai presisi menarik gir.
Maka, untuk itu dibutuhkan tegangan
ideal jarak main rantai. Agar, ketika suspensi mulai mengayun rantai tak
terlalu tegang dan saat berakselerasi rantai tetap melingkar pada
bidang gir dengan fleksible.
Tegangan rantai yang ideal dan jarak
main rantai harus dibedakan berdasar suspensi, double sok konvensional
atau monosok ?. Pastikan, setiap menyetel tengangan rantai pada motor
yang pakai monosok lebih kendor dibanding motor yang memakai sok model
konvensional. Untuk itu, biasakan setiap menyetel tegangan rantai
langsung tes dengan kondisi boncengan kondisi berhenti.
Arti Di Belakang Kode Rantai
Ada lagi yang lebih menarik, yakni
membedah arti di belakang angka profil rantai, macam H, SH dan V. Kalau H
bahan plat tebal, SH Super High plat lebih tebal dan bahan lebih liat,
kalau V berciri khas dilengkapi sil dan kekuatan sama dengan rantai
jenis H.
Di era perkembangan roda dua yang
pesat ini, justru ada beberapa profil rantai dan jenis motor yang nggak
matching dan kurang konsumtif. Artinya, kekuatan rantai tak sebanding
dengan kapasitas mesin motor yang mengaplikasi. Dalam konteks ini,
mekanik bengkel resmi pun menyarankan untuk memakai rantai yang sifatnya
lebih kuat dan profil lebih besar. Untuk memudahkan jenis profil rantai
yang akan diaplikasi, ada baiknya meninjau ulang basis profil rantai
setiap motor, baik, bebek, bebek jantan dan sport.
Dari data ini, bisa disimpulkan atau
paling tidak menentukan alternatif pemakaian rantai yang lebih kuat.
Terutama pada bebek, yang memiliki kecenderungan kapasitas mesin besar
memakai profil rantai lebih kecil.
Untuk bebek jantan, paling strategis
meminang rantai Satria-F. Dan Sport yang tetap bertahan di profil
rantai, pasti lebih sip ketika mengaplikasi rantai Scorpio. Sedang
pemakai profil rantai 520, rata-rata kekuatannya seimbang. Sebab, profil
rantai ketika dipadukan kapasitas mesin seimbang.
Aturan main mengenai panjang rantai,
juga mesti dibedakan antara motor yang menggunakan double sok
konvensional dan monosok. Sebab, motor bermonosok rantainya selalu lebih
panjang, untuk mengimbangi travel monosok. Maka, diharamkan ketika
motor yang ber-monosok, mengaplikasi rantai motor ber-sok konvensional.