Rectifier regulator (kiprok) |
Rectifier atau penyearah adalah rangkaian yang digunakan untuk mengubah
arus AC menjadi arus DC. Rectifier terdiri dari rangkaian beberapa buah
dioda. Ada 2 jenis penyearah yaitu penyearah setengah gelombang dan
penyearah gelombang penuh. Penyearah setengah gelombang jarang digunakan
pada adaptor, biasanya bentuk penyearah ini digunakan untuk keperluan
khusus. Untuk adaptor biasanya digunakan bentuk penyearah gelombang
penuh. Untuk trafo engkel diperlukan 4 buah dioda yang dipasang dalam
bentuk jembatan untuk mendapatkan bentuk gelombang penuh, sedangkan
untuk trafo CT hanya dibutuhkan 2 buah dioda untuk membentuk penyearah
gelombang penuh.
Jenis dioda yang umum digunakan untuk penyearah adalah jenis dioda
silikon. Berikut gambar rangkaian penyearah dan bentuk gelombangnya.
penyearah gelombang penuh pada trafo CT menggunakan 2 buah dioda |
penyearah gelombang penuh pada adaptor bipolar umum digunakan pada sistem OP-Amp |
Filter dan Stabilisator Tegangan
Filter dalam sebuah adaptor berguna untuk meratakan bentuk gelombang DC
yang dihasilkan oleh penyearah. Umumnya digunakan sebuah kapasitor
dengan ukuran kapasitas yang cukup besar untuk membentuk filter. Jenis
kapasitor yang digunakan adalah kapasitor polar dengan ukuran 1000 mikro
Farad hingga 47.000 mikro Farrad, tergantung keperluannya. Namun untuk
adaptor biasanya dengan ukuran 2200 mikro Farrad sudah menghasilkan arus
DC yang cukup baik.
Stabilisator adalah alat yang digunakan untuk menstabilkan arus dan
tegangan listrik yang keluar dari filter. Pada adaptor yang akan dibuat
tidak menggunakan stabilisator. Komponen elektronika berupa rangkaian
transistor atau dioda zener sering digunakan sebagai stabilisator.
Berikut ini gambar beberapa rangkaian filter dan stabilisator yang umum
digunakan.
filter kapasitor |
Pada gambar di atas, tampak penggunaan filter kapasitor pada sebuah
rangkaian adaptor sederhana. Kapasitor yang digunakan ini harus memiliki
kapasitas yang cukup besar dan umumnya menggunakan kapasitor polar.
Arus listrik yang dihasilkan dengan menggunakan filter kapasitor ini
sudah cukup baik, walaupun riak-riak arus masih tetap ada. Untuk
menghasilkan arus DC yang lebih baik, maka dapat dipasang sebuah
stabilisator tegangan pada sisi setelah filter.
stabilisator menggunakan dioda zener |
Gambar di atas memperlihatkan skema rangkaian adaptor sederhana yang
menggunakan kapasitor sebagai filter tegangan dan sebuah dioda zener
sebagai stabilisator tegangan. Tegangan yang dihasilkan sudah sangat
baik, namun rangkaian ini memiliki keterbatasan yaitu hanya dapat
mengeluarkan 1 tingkat tegangan saja, yaitu sebesar tegangan cut-off
dioda zener. Misalnya jika tegangan cut-off dioda zener 6,7 volt, maka
tegangan listrik DC yang keluar dari adaptor ini juga 6,7 volt, walaupun
inputnya kita naikkan.
adaptor yang menggunakan transistor sebagai stabilisator tegangan |
Penggunaan transistor sebagai stabilisator tegangan akan menghasilkan
tegangan yang lebih baik lagi. Namun rangkaian adaptor yang menggunakan
transistor sebagai stabilisator tegangan membuat rangkaian menjadi lebih
rumit. Beberapa kelebihan rangkaian stabilisator tegangan dengan
menggunakan transistor adalah dapat divariasikannya tegangan keluaran
dari adaptor secara kontinyu. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
menggunakan transistor sebagai stabilisator tegangan adalah perlu
memasang keping pendingin dan kipas pendingin pada transistor karena
transistor yang digunakan akan mengeluarkan panas yang berlebih. Semakin
besar arus yang dilewatkan, maka semakin banyak tingkatan transistor
yang digunakan sebagai stabilisator tegangan.
adaptor yang menggunakan IC |