Rem komponen vital
pada tunggangan. Tanpa di dukung performa bagus pada peranti ini,
pengendara tidak akan nyaman selama melakukan perjalanan. Apalagi buat
motor yang tidak didukung engine brake dan sistem pemidah dayanya.
Kendaraan maunya nyelenong terus meski tuas rem sudah dalam ditekan.
Nah, untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, enggak ada salahnya
jika mengetahui masalah pada perangkat cieet. Terutama di masing-masing
jenis dan tipe motor.
Triknya sangat sederhana, yaitu dengan mengetahui secara dini ciri-ciri
fisik dan non fisik kalau kampas rem di motor mulai habis. Atau ada
komponen yang mesti disetel dan diperbaiki jika memang harus dilakukan.
Berikut tanda-tanda
rem mulai habis atau lagi bermasalah, yang mungkin bisa jadi panduan
para pemilik motor. Terlebih lagi saat ini sedang musim hujan. Yuk
disimak.
1. Bisa Dari Cakram dan Teromol
Kampas rem tipis bisa dilihat dari ketebalannya. Tapi, kalau kampas rem
boros, jangan salahkan kampas yang jelek. Bisa jadi piringan atau
teromol roda yang memang waktunya diganti. Apalagi gesekan di kedua
peranti memungkinkan lapisan teromol dan cakram ikut terkikis.
Logikanya, kampas habis permukaannya pasti lebih keras. Jika dipaksakan,
bisa bikin teromol atau cakram baret. Alhasil, lapisan teromol
berkurang atau diameter teromol jadi makin mekar.
Sesuai buku panduan, diameter teromol ada batasan. Rata-rata semua
pabrikan merekomendasi toleransi penambahan diameter teromol antara 0,75
sampai 1 mm. Angka itu total pembesaran diameter teromol. Jadi, kira-kira pengurangan lapisan teromol akibat gesekan maksimal 0,5 mm.
2. Ciri di Rem Teromol
Meski sudah dilakukan pengecekan melalui rasa dan indikator, tapi rem
motor tetap enggak mau pakem. Jalan paling aman dengan memeriksa kondisi
kampas yang terpasang. Apalagi di tunggangan pada umumnya mengunakan
rem hidrolik dan manual (teromol).
Untuk rem tipe teromol, indikator kampas rem mulai tipis bisa dilihat
dari permukaan kampas yang bentuknya melengkung. Kalau permukaan bagian
paling atas sudah tipis (tidak melengkung lagi), dan ketebalannya
mendekati jarak 1,5 mm ya segera diganti. Di khawatirkan besi kampas
akan bersingungan dengan teromol.
3. Lewat Rasa dan Indikator
Kampas rem tipis atau bermasalah bisa dibaca melalui rasa juga indicator
penunjang kerja rem teromol atau cakram. Tentu tanpa harus buka dan
lihat kondisi kampas di kaliper atau teromol, jadi nggak perlu repot
kalau cuma mau tahu masalahnya.
Untuk mengetahui melalui rasa, ciri-cirinya bisa dirasakan kalau posisi
tuas rem semakin dalam saat di tekan. Apalagi pada saat tuas di tekan,
tunggagan sedikit mengeblong kalau nggak kuat menekannya.
Biar lebih yakin, coba lihat dari wadah minyak rem. Jika posisi minyak di bawah tulisan lower level,
itu tanda kampas rem mulai tipis. Dan buat rem teromol, indikatornya
bisa lihat tanda panah di dekat batang pengukit pada panel rem.
4. Rem Rem Cakram Juga Sama
Sama halnya dengan rem tipe cakram. Meski rasa dan indikator pada
komponen penunjang rem bukan lagi pastokan, maka kampas rem di dalam
caliper pun mesti di bongkar dari rumahnya. Dan untuk mengetahui kampas
rem mulai tipis dan minta diganti, cirinya ketebalan kampas sudah
mendekati angka 2 mm. Lebih mudah lagi kalau lubang (nut) penyekat sisa
serbuk kampas sudah tipis.
Selain ketebalan kampas, pastikan juga permukaan warna kampas nggak
mengkilap. Apalagi di gosok tetap tidak bisa hilang. Itu tanda kampas
sudah keras dan tidak maksimal menjepit lantaran licin permukaannya.