Kopling manual
tetap saja masih banyak diburu oleh pengguna motor bebek yang berumur
lumayan tua, atau lebih dari 10 tahun. Tentu saja buat mendongkrak
performa mesin, terutama di gasingan bawah nya agar tetap ringan
berakselerasi. Tapi ada juga, yang pertama mengaplikasi kopling manual,
kemudian mengeluh lantaran kampas kopling nya lebih mudah terbakar dan
tak lagi pakem.
Beberapa ciri push rod
yang dimanfaatkan untuk menekan kopling house dan membebaskan hubungan
kampas kopling dan plat kopling harus diperhatikan. Untuk push rod yang
polos lebih baik jangan dipilih. Sebab, push rod jenis ini biang nya
kampas kopling terbakar. Sebab, saat tuas kopling kembali dilepas push
rod kadang suka nyantol. Sehingga, hubungan kampas kopling dengan plat
kopling ngambang, serta menyebabkan kampas kopling terbakar.
Bagaimana jenis push rod paling benar? Ideal nya dilengkapi dengan
gerigi dan terkontrol poros yang bergerigi pula. Agar poros dari lengan
pengungkit, lebih mudah mengontrol kondisi per mm push rod terhadap
kopling house.
Sisi lainnya, perhatikan bagian pengelasan bushing sebagai dudukan poros
lengan ayun pada calter. Sebab, di bagian ini sering terjadi timbulnya
kebocoran oli mesin. Disebabkan, kurang merata nya pengelasan pada
bushing dan calter. Dan bagus tidak nya pengelasan ini akan terlihat
ketika memasuki 4 bulan pemakaian. Maka, jangan segan untuk mengetuk cat
pada bagian bushing dan calter yang dilas.
Terakhir, pastikan sil poros lengan pengungkit nya menganut model
konvensional yang mudah didapat dipasaran. Sebab, dalam pemakaian
nantinya 5-6 bulan, sil ini akan mengalami penggantian ketika mulai aus
dan tak bisa menahan tekanan oli mesin dari dalam calter mesin.