MESTINYA LEBIH MURAH
Dari segi harga, mestinya kopling manual lebih murah. Soalnya, komponen yang dipakai lebih dikit dan ringkas. Pabrikan tidak terbebani komponen tambahan.
Coba perhatikan yang dilengkapi kopling otomatis, selain ada
sentrifugalnya, di poros kruk-as kanan juga dipasang rotor saringan oli
sebagai balancer. Nah, ini semua dicopot. Kali aja dibisniskan tersendiri oleh oknum di pabrik.
Sebaliknya, produsen tidak membedakan banderol itik kopling manual dan
otomatis. Misal, Honda Supra X yang otomatis dan Supra XX manual
sama-sama Rp 12.501.000. Alasannya, “Kita mengimpor perangkat koplingnya
dari Honda Thailand,” kilah Subhan.
Sementara, Yamaha berdalih telah menambah di sisi lain. Misalnya tipe
F1Z-RH, harganya justru lebih mahal dari model tanpa kopling tangan.
“Kan cat dan grafisnya beda. Apalagi yang CW pakai pelek racing,” bela Pak Riki.
SENTRIFUGAL SETARA MANUAL
Teknologi sentrifugal sekarang sebenarnya setara kopling manual. Asal
tahu trik menggunakannya. Jangan dikira sentrifugal tidak bisa dimainkan
sesuai besar-kecilnya gasingan motor.
Contoh akselerasi awal melejit saat start gigi satu, tuas persneling
bisa diubah jadi kopling manual. Caranya, tekan dikitpersneling ke depan
dan naikkan rpm, pasti tenaganya melejit. Saat itu, sentrifugal masih
mendorong kampas kopling terbebas. Iya, persis kopling tangan. Ini bisa
dilatih kebiasaan memaksimalkan sentrifugal.
Saat rpm turun ketika di tikungan pun, sentrifugal bisa diubah beringas.
Caranya, mainkan tuas persneling ke depan. Tentu atur dulu gigi
percepatan yang sesuai. Sambil menekan persneling ini, rpm didongkrak.
Pasti setara kemampuan kopling tangan saat selip kopling.
Mau tau lagi kehebatannya? Saat menyalip pada gigi tertinggi pun
kemampuannya bisa dipacu. Kiatnya hampir sama dengan start tadi.
Bedanya,sampeyan dalam posisi melaju. Tekan tuas persneling ke depan dan
tinggikan rpm, lantas lepas injakannya. Pasti motor melontar dan
menyalip kendaraan di depan.