Salah satu komponen
dalam sistem pengapian adalah cop busi. Berfungsi sebagai penghantar
arus dari kabel busi ke busi. Kini di pasaran banyak ditemukan COP BUSI
aftermarket. Namun banyak juga COP BUSI bawaan motor yang jadi favorit.
Untuk memberi panduan, mana sih yang bisa dipilih untuk motor
kesayangan, kami mengomparasinya. Parameternya ada 3, yaitu tahanan,
kualitas sil dan tentu saja harga.
Tahanan berhubungan dengan daya hantar COP BUSI tersebut, makin kecil
tentu arus yang bisa dihantar ke busi makin maksimal. Efeknya api di
busi makin besar. “Memang bisa makin besar, namun hanya berpengaruh pada
putaran bawah sampai menengah,” terang Tomy Huang, pencetus CDI BRT.
Masih menurutnya, tahanan tetap diperlukan. “Untuk menahan radiasi,” ujarnya. Radiasi pengapian
sering mengganggu lingkungan, seperti gambar televisi jadi bergoyang.
Selain itu, “Lama-lama bisa berakibat merusak komponen motor, seperti
spidometer digital,” lanjut Tomy Huang.
Bicara kualitas sil, berhubungan dengan daya lindung COP BUSI terhadap busi. Terutama dari air dan
daya tahan terhadap panas. COP BUSI yang bagus punya sil yang kuat dan
elastis, sehingga bisa mencegah air menyusup ke busi yang berakibat
pengapian bocor. Juga tahan lama walaupun kena panas mesin.
Untuk harga, tentu saja berhubungan dengan kantong, ya enggak? Hehe…
Peserta komparasi dari aftermarket ada merek Kitaco, Hol dan Cop busi
Nyala. Sedang part orisinal ada dari Honda COP BUSIR, Blade, Tiger. Lalu
dari Yamaha Mio dan V-Ixion.
Untuk mengetahui hambatan, COP BUSI diukur pakai multitester digital merek Sanwa tipe CD800a. Untuk kualitas sil, diamati secara visual dan coba dipasang pada sebuah busi.
Kitaco
Paling mencolok, karena warna oranye! Saat diukur tahanan yang terbaca 0
Ohm, sama sekali tak ada hambatan. Selain itu kualitas sil harus
diperhatikan lagi, karena kendati elastis, saat dipasang pada busi
terlihat sangat longgar. Selain air gampang masuk, COP BUSI juga bisa
lepas dari busi kala kena getaran mesin. Kelebihannya, pemasangan dengan
kabel busi diberi klem yang dibaut, sehingga kuat. Harganya berkisar Rp 30 ribu.
Hol
Bentuknya mirip part orisinal, namun finishing harus dibenahi lagi.
Tahanan kala dites juga menunjukkan angka 0 Ohm. Sil tergolong bagus,
mendekap cukup kencang dan penuh pada badan busi. COP BUSI ini dihargai
Rp 25 ribu.
Cop busi Nyala
Di kemasannya hanya dicantumkan nama tersebut. Sesuai namanya, COP BUSI
ini menyala kala terpasang, sempat booming beberapa waktu lalu. Nilai
hambatan COP BUSI ini cukup mengagetkan, mencapai 21.960 Ohm. Terbesar
pada komparasi ini. Kualitas sil kurang mendukung, sangat kaku dan tak
rapi. Sangat tidak direkomendasi kala hujan. Harganya hanya Rp 4.650.
Yamaha Mio
Salah satu COP BUSI terfavorit di kalangan tim balap. “Mendekap sangat kencang dan ada tahanan airnya,” urai Ari
Black, salah satu mekanik balap tim Aries Putra. Memang kualitas COP
BUSI Mio silnya sangat bagus, kenyal dan bagian depan ada bagian mirip
payung, sehingga air tak mungkin masuk. Tahanannya kala diukur hanya
4.930 Ohm. Harganya sekitar Rp 45 ribu.
Yamaha V-Ixion
Cukup sering digunakan pengguna motor sport.
Hambatannya terbaca 5.100 Ohm. Kualitas sil tergolong bagus dan menutup
¾ badan busi. Dengan model panjang, bisa dijadikan kala pakai koil yang
kabel businya pendek. Harganya berkisar Rp 40 ribu.
Honda Tiger
Kualitas sil cukup bagus. Artinya kenyal dan tak mudah sobek. Sayang
lubang cukup besar, sehingga masih menyisakan sedikit celah yang
memungkinkan air masuk. Harga COP BUSI yang punya tahanan 5.000 Ohm ini
hanya Rp 15 ribu.
Honda Blade
Secara harga, penampilan dan kualitas mirip dengan milik Tiger, bedanya
terletak pada nilai tahanan. Milik Blade hanya 4.950 Ohm.
Honda CBR 150R
Bentuk dan kualitas mirip milik Yamaha V-Ixion. Namun mendekap busi
sampai penuh. Tahanannya mencapai 5.200 Ohm. Sayang, harga tak bisa
dipatok, lantaran cukup sulit didapat.
Yamaha YZ-125
Menjadi wakil dari motor Special Engine (SE). Memang sangat sulit
didapat sehingga harga pun tergolong ‘gelap’, namun untuk kategori
barang orisinal, tahanannya paling rendah, hanya 4.750 Ohm. Sayang,
meskipun sil kenyal, namun lubang sangat besar sehingga saat dipasang
mudah copot.