Fungsi dari piston
high dome atau jenong adalah meningkatkan kualitas kompresi saat piston
mentok di Titik Mati Atas. Walaupun ketika piston biasa diganti dengan
piston jenong, sebenarnya langkah piston tidak berubah, namun karena
saat TMA penampang piston lebih mepet ke kepala silinder bila memakai
piston jenong, kompresi yang dihasilkan relatif lebih tinggi dari pada
menggunakan piston biasa.
Kompresi yang lebih tinggi akan menghasilkan daya dan torsi yang lebih baik pula, namun harus diakomodir dengan bahan bakar
yang oktannya lebih tinggi dari pada ketika memakai piston biasa (ini
karena kompresi sudah relatif lebih tinggi). Pula karena mesin menjadi
lebih panas (kompresi sudah meningkat) pendinginan mesin harus lebih
baik pula. Biasanya beberapa modifikator yang sudah mengaplikasikan
piston jenong, menambahkan oil cooler agar pelepasan panas bisa lebih
baik dari pada sebelumnya. Namun, bila jenong nya tidak terlalu tinggi,
saya rasa masih tidak masalah bila tidak disertai dengan pengubahan di
sektor pendinginan mesin.
Pada penerapannya, piston jenong harus disesuaikan bentuknya mengikuti bukaan dan tutup klep
yang dimiliki kendaraan. Biasanya diberi coak atau cekungan khusus yang
mengikuti bentuk klep. Hal ini diperlukan agar biarpun saat piston
sudah mentok TMA, tidak menabrak klep yang sedang maju atau terbuka.
Beberapa piston jenong ada yang sudah memiliki coak khusus ini, namun
beberapa memang harus dibuat sendiri menggunakan mesin raut "milling"
menyesuaikan bentuk klep dan jauh klep terbuka. Bila coak tidak dibuat,
klep akan membentur piston terus menerus saat mesin beroperasi, efeknya
sangat fatal, klep bisa putus, bengkok, dll, piston pun juga bisa retak,
pecah, dll.