Roller chain (rantai) merupakan komponen mesin yang digunakan untuk meneruskan power (daya) dari mesin melalui perputaran sprocket pada saat yang sama. Rantai mengait pada gigi sprocket dan meneruskan daya tanpa slip, jadi menjamin putaran daya yang tetap. Rantai sebagai penerus daya mempunyai keuntungan - keuntungan seperti: mampu meneruskan daya yang besar karena memiliki kekuatan yang besar, memiliki keausan kecil pada bantalan, dan mudah untuk memasangnya. Roller chain juga mempunyai efisiensi yang tinggi sehingga bagus digunakan dalam komponen mesin, terutama pada rangkaian timing dan penggerak roda belakang pada sepeda motor. Pada gambar 4.16 adalah nama-nama bagia dari rantai.
Pekerjaan terakhir riset pada sistim pemindah tenaga yang dilakukan oleh periset pada sistim pemindah tenaga pada sepeda motor adalah pada bagian final drive, yaitu: sprocket pada output shaft, rantai dan sprocket roda belakang (gambar 4.17) adalah dengan perubahan pada perbandingan rasio sprocket dan perubahan rantai (chain).
Modifikasi terakhir yang dilakukan oleh periset di sistim pemindah tenaga pada sepeda motor adalah pada bagian sprocket pada output shaft , rantai dan sprocket roda belakang adalah dengan perubahan pada perbandingan rasio sprocket dan perubahan rantai (chain).
Sprocket dan rantai yang akan digunakan pada sepeda motor balap harus memiliki beberapa karakteristik, sehingga saat sepeda motor balap melaju dengan kecepatan tinggi tidak terjadi gangguan pada bagian sprocket dan rantainya. Gangguan yang timbul biasanya adalah terlepasnya rantai dari sprocket atau terputusnya rantai, selain itu terjadi keausan yang cepat juga akan terjadi apabila pemilihan sprocket dan rantai tidak tepat.
Rantai tidak hanya meneruskan putaran engine ke roda belakang saat sepeda motor berjalan, tetapi juga harus mampu berputar pada sprocketnya ketika roda belakang pada posisi naik turun akibat kerja suspensi. Untuk itu rantai harus memiliki karakteristik tahan terhadap gaya tarik dan memiliki kelenturan yang baik. kelenturan rantai disebabkan oleh bergeraknya tiap-tiap sambungan (pitch) rantai.
Kelenturan rantai bukan seperti kelenturan pada karet, maksud kelenturan rantai adalah saat bergerak mengikuti tarikan sprocket , tiap bagian atau antara sambungan rantai akan mengikuti bentuk sprocket dan saat roda belakang naik turun rantai mampu mengikuti irama gerakan dari roda, serta rantai tidak putus. Karakteristik lain yang harus dimiliki oleh rantai adalah tahan terhadap gaya gesek pada roller-roller yang terletak pada tiap sambungan.
Agar putaran engine yang akan dipindahkan ke sprocket roda belakang melalui rantai sesuai, sebelumnya perbandingan rasio sprocket-sprocketnya juga perlu disesuaikan dengan jenis balap yang akan diikuti (drag race atau road/touring race). Untuk sepeda motor drag, jenis sprocket dan rantainya menggunakan ukuran lebih tebal dibanding sprocket dan rantai pada sepeda motor road/touring race.
Dalam dunia balap, umumnya ukuran sprocket menggunakan jumlah gigi-giginya sebagai angka yang digunakan dalam menghitung perbandingan rasio (gbr. 4.18) Untuk menentukan perbandingan rasio pada sprocket yang biasa disebut final gear ratio ditentukan oleh banyak hal, seperti : sirkuit yang akan digunakan dan jenis balap.
Perbandingan rasio sprocket yang rendah biasanya digunakan untuk jenis road race/touring yang memiliki banyak lintasan belok dan dengan derajat belok yang kecil, sebaliknya pada sirkuit yang lintasan lurusnya panjang dan derajat belokan yang besar memerlukakn perbandingan rasio sprocket yang lebih tinggi, sedangkan untuk drag race perbandingan rasio (final gear ratio) nya lebih besar lagi. Untuk road/ touring race, jenis sprocket yang digunakan lebih tipis dibanding jenis sprocket yang digunakan untuk drag race. Bahan dari rantai yang digunakan untuk balap umumnya berwarna kuning (gbr. 4.19) pada pelat sambungan (link plate), rantai jenis ini lebih tahan terhadap gaya tarik dan gesekan.
Pemasangan rantai pada sprocket sepeda motor balap memiliki kebebasan yang sama dengan kebebasan rantai pada sepeda motor standar, yaitu berkisar max. 10 mm saat ditekan oleh tangan.
Meskipun rantai dan sprocket masih baru, sebaiknya diberi pelumasan untuk mengurangi gesekan dan mendinginkan rantai saat digunakan (gbr. 4.20). Cara pelumasan rantai sepeda motor pada final sprocket ada dua cara, yaitu: dengan menggunakan minyak pelumas dengan tingkat kekentalan yang tinggi dan harus baru, atau dengan cara penyemprotan dengan chain lube (pelumas kering/silicon).
Pemasangan rantai pada sprocket depan dan belakang pada sepeda motor road race biasanya lebih panjang dibanding jarak rantai dan sprocket sepeda motor drag race, perbandingan rasio sprocketnya pun drag race lebih besar dibanding sepeda motor road race. Kelurusan saat penyetelan ketegangan rantai juga harus diperhatikan, agar tidak terjadi kerusakan atau copotnya rantai saat sepeda motor berkecapatan tinggi diarena balap dan juga kelurusan akan meningkatkan kestabilan sepeda motor saat ditikungan. Pemeriksaan tegangan rantai setelah penyetalan perlu dilakukan, seperti pada gambar 4.21.