Modifikasi Pelat Kopling

Posted by

Tenaga putar dari crank shaft harus dapat dipindahkan ke roda belakang, agar sepeda motor bisa berjalan atau bergerak maju. Pemindahan tenaga yang umum biasanya dilakukan oleh rangkaian roda gigi atau dengan rantai atau karet, untuk kopling perpindahan tenaga putar dilakukan dengan gaya tekan dan gaya gesek antara penekan kopling, pelat-pelat kopling dan kanvasnya. 

Kemampuan kerja kopling yang dapat memindahkan tenaga dengan pola kerja gesekan ini disebabkan oleh adanya tekanan pegas pada bagian pelat, kanvas dan penekan kopling. Gambar 4.10, pada bagian tengah terdapat pelat kopling yang terhubung dengan poros primer roda gigi transmisi. Pelat kopling ini bentuknya seperti ring yang memiliki gigi pada bagian lingkaran dalamnya. Gigi-gigi tersebut terhubung dengan gigi pada tengah kopling yang juga dihubungkan dengan poros transmisi.
Posisi Pleat penekan pada tengah Kopling

Pelat kopling yang terdiri dari beberapa buah (empat) memiliki tingkat ketahanan gesek yang tinggi, sehingga saat bekerja akibat gesekan dan temperatur tinggi, struktur dan kekuatan bahan tidak berubah. Akibat tekanan pegas kopling, penekan kopling dan pelat kopling akan menekan kanvas kopling. Kanvas kopling yang enyerupai bentuk pelat kopling, perbedaannya hanyalah pada gigi-gigi yang terletak dibagian luar, yang berhubungan dengan rumah kopling.

Kanvas kopling  (gbr.4.11) adalah bagian dari kopling yang masa pakainya terbatas,  apabila ketebalan dan lapisan permukaannya sudah habis. Kanvas kopling jumlahnya lebih banyak dari pelat koplingnya, kanvas kopling diletakkan dibagian luar pelat kopling dan berhubungan dengan penekan dan pengangkat kopling. 

Posisi Kanvas Kopling
Saat tuas kopling tidak bekerja, kanvas akan terjepit oleh bagian tengah kopling, pelat kopling dan pengangkat kopling akibat gaya tekan pegas kopling, sehingga putaran dari crank shaft bisa diteruskan ke poros gigi transisi. Pada saat kopling difungsikan ditiap-tiap perpindahan gigi transmisi, kanvas kopling akan terbebas dari tekanan pelat kopling, bagian tengah kopling dan pengangkat kopling akibat gaya tekan pegas kopling. Saat kanvas kopling terbebas dari jepitan atau tekanan, roda gigi sekunder yang selalu berputar saat engine bekerja akan membawa kanvas untuk ikut berputar, tetapi putaran tidak diteruskan ke poros gigi transmisi.

Modifikasi pada bagian kanvas umumnya dilakukan dengan penggantian  kanvas yang memiliki ketahanan gesek yang lebih tinggi dari kanvas kopling aslinya. Ketahanan terhadap gesekan juga diperlukan pada sistim kopling sepeda motor yang diperuntukan sebagai sepeda motor road race atau drag race.

Kanvas yang memiliki ketahanan gesek yang tinggi biasanya dimiliki oleh kanvas kopling jenis racing. Kanvas ini memiliki lapisan yang bergesek (berwarna coklat) lebih tebal dan tahan terhadap gesekan, serta tahan panas. Kopling yang digunakan sepeda motor umumnya adalah jenis kopling basah.

Jenis kopling racing telah banyak beredar dipasaran sebagai  spare part after market khusus balap, dengan ukuran dan spesifikasi yang bervariasi. Kanvas yang baik digunakan untuk sepeda motor balap adalah kanvas yang tetap memiliki daya cengkeram (gesek) yang kuat saat motor pada putaran tinggi dalam waktu yang cukup lama.
Sumber : http://motoracetuner.blogspot.co.id/2013/03/modifikasi-pelat-kopling.html


Blog, Updated at: 5:45 AM

Pengunjung

Powered by Blogger.