tachometer |
Tachometer berguna untuk memantau kinerja mesin.
Secara sederhana, tachometer merupakan instrumen yang digunakan untuk
mengukur kecepatan perangkat berputar. Instrumen ini bekerja dengan
menghitung banyaknya rotation per minute (RPM) atau putaran per menit.
Penggunaan paling umum tachometer adalah untuk menentukan kecepatan dari
poros berputar yang digerakkan oleh mesin.
Tachometer analog
terdiri dari jarum yang menunjukkan pembacaan disertai indikator apakah
putaran mesin masih dalam taraf aman atau sudah mulai membahayakan.
Selain tachometer analog, terdapat pula tachometer digital
yang sudah mulai menggantikan jenis analog. Pada tachometer digital,
hasil pengukuran langsung disajikan dalam bentuk angka sehingga
mempermudah pembacaan.
Jenis Tachometer
1. DC Tachometer
DC merupakan singkatan dari direct current atau arus searah. Perangkat ini tidak lain merupakan semacam generator yang mampu menghasilkan listrik dari perubahan medan magnet. Output
dari perangkat ini berkisar antara 2 sampai 10 volt per 1.000
putaran/menit. Untuk menunjukkan banyaknya putaran, nilai voltmeter
kemudian dikalibrasi dalam putaran per menit.
2. AC Tachometer
AC merupakan singkatan dari alternating current atau arus bolak-balik. Sebuah magnet
permanen yang berputar dan kumparan stasioner adalah elemen utama pada
tachometer AC. Tegangan dan frekuensi yang dihasilkan oleh perangkat ini
sebanding dengan kecepatan rotasi.
3. Eddy-Current Tachometer
Pada tachometer jenis ini, arus listrik dihasilkan oleh sebuah konduktor
yang diletakkan berdekatan dengan medan magnet yang bervariasi, yang
dikenal sebagai eddy-current (arus eddy). Tachometer jenis ini banyak
digunakan untuk mengukur kecepatan pesawat terbang.
4. Electric Tachometer Generator
Instrumen ini menggunakan kombinasi generator listrik dan indikator. Generator dan indikator bisa berjenis DC ataupun AC.