Salah satu cara yang menurut saya termasuk solusi paling akhir dalam mengatasi permasalahan knalpot nembak pada sepeda motor Suzuki Satria F150 adalah dengan jalan menutup paksa jalur PAIR, yang sering disebut juga tutup vakum.
Membaca kata PAIR saja sepertinya sudah memberikan kesan rumit bin
sulit, yang mengartikan harus mengunjungi bengkel dan meminta bantuan
mekaniknya, itupun kalau mereka paham bagaimana caranya.
Berikut ini adalah pengalaman saya sendiri dengan penuh keberanian
layaknya seorang pejuang di medan perang yang tidak tahu apa yang akan
terjadi kemudian. Saya memberanikan diri untuk membuka unit PAIR dan
mencoba menutupnya sendiri.
Sebelumnya ada baiknya jikalau rekan memahami penjelasan singkat tentang unit PAIR tersebut. Dikutip dari halaman SSFC.
Suzuki PAIR (Pulsed-Secondary Air-Injection)
Mesin FU 150 SC versi Thailand menampilkan sistem Suzuki PAIR yang
mempunyai misi ramah terhadap lingkungan. Sistem ini mentransfer udara
segar dari kotak udara menuju lubang pembuangan untuk membakar gas
pembuangan yang tidak terbakar di ruang bakar. Dengan demikian emisi gas
beracun berupa Nitrogen Oksida (NOX) dan Hidrogen Karbon (HC) dapat
dikurangi. Aliran udara yang mengalir pada sistem PAIR diatur oleh Vacuum Reed Valve yang terletak di atas kepala silinder.
Setelah membaca penjelasan singkat di atas, saya rasa sudah jelas
nantinya seperti apa konsekuensi yang akan diterima sesudah rekan
menutup PAIR.
Cara yang akan saya jelaskan ini sebenarnya adalah cara versi gampang
dalam menutup PAIR, cara versi susahnya adalah dengan membuka tutup head
atas lalu menutup sebuah lubang dengan baut dan lem besi, membutuhkan
lebih banyak peralatan dan bahan.
Jikalau memang problem knalpot nembak sudah benar - benar mengganggu dan
ingin rasanya segera dihilangkan, rekan boleh mencoba cara saya ini,
akan tetapi perlu diketahui bahwa permasalahan knalpot nembak belum
tentu akan hilang dengan cara menutup PAIR ini. Masih ada segudang
perkiraan mengapa knalpot nembak. Jadi, walaupun memang tidak ada
salahnya mencoba cara ini karena (menurut saya) memang tidak menyebabkan
resiko apapun, cobalah terlebih dahulu memperkirakan penyebab lain dan
mencoba kemungkinan solusi lain.
Langkah kerja:
1. Sediakan sebuah obeng plus dan sebuah kunci ring 10.
2. Bukalah PAIR Control Valve yang ada disebelah kanan atas mesin dengan cara mengendurkan dua buah mur dengan kunci ring 10.
3. Setelah terbuka, di bawahnya akan terlihat sebuah kotak karet hitam
(PAIR Reed Valve). Congkel secara perlahan dengan obeng minus, sampai
karet tersebut lepas dari head mesin.
4. Setelah berhasil dilepas, amati bagian bawah dari kotak karet
tersebut. Rekan akan menemukan satu lembar plat membran tipis dan satu
lembar plat besi penahan membran (lebih tebal dan berbentuk melengkung).
5. Kendurkan dua buah sekrup kecil penahan kedua membran tersebut dengan obeng plus hingga terlepas.
6. Jikalau sudah terlepas dari tempatnya, kira - kira akan terlihat seperti ini.
7. Pasang semuanya kembali ke posisi semula, namun dengan posisi plat
besi yang melengkung dibuat terbalik. Lalu kencangkan sekrup.
8. Sekarang terlihat bahwa posisi plat yang melengkung akan mendkan
membran tipis sehingga tidak akan lagi bekerja mengalirkan udara.
9. Jikalau terlihat atau diperkirakan masih ada celah pada membran,
tambahkan lem perekat seperti aica aibon atau juga dapat menggunakan lem
packing. Lem harus dalam kondisi kering ketika mesin dihidupkan.
10. Pasang kembali kotak karet tersebut pada tempatnya.
11. Pasang kembali PAIR Control Valve, lalu kencangkan mur.
12. Uji coba dengan
menghidupkan mesin, biasanya RPM idle (langsam) akan lebih rendah dari
sebelum PAIR ditutup, silakan mengatur ulang setingan angin pada karburator.