Pada mesin kendaraan bermotor, poros engkol harus dihubungkan dengan
roda agar tenaga mesin bisa dimanfaatkan untuk memindahkan berat badan
anda dan rekan2 anda dari suatu tempat ke tempat lain selayaknya alat
transportasi. Nah penghubungan ini dinamakan coupling. Namun arti kopling dan coupling ternyata tidak sama. Di negara kita, kopling lebih identik dengan perangkat yang disebut clutch..
Sekarang mari kita tilik fungsi clutch atau kopling pada kendaraan bermotor. Dari paragraf ke dua, dapat ditelaah bahwa tenaga mesin harus disalurkan ke roda. Nah sekarang bayangkan apabila poros utama mesin selalu terhubung dengan roda. Saat motor berhenti mesin juga harus mati. Saat mesin g boleh mati, sepeda motor akan nyelonong jalan terus g mau berhenti. Pasti menyebalkan. Nah, dari situ diciptakan perangkat yang memungkinkan mesin dan roda melakukan decoupling. Decoupling adalah melepaskan hubungan poros mesin dari roda. Perangkat tersebut dinamakan clutch atau lebih akrab disapa kopling di negara kita.
Nah dengan adanya kopling, kita lebih leluasa mempertahankan mesin motor
untuk tetap menyala saat motor berhenti. Karena kopling dapat
melepaskan ikatan antara mesin dan roda di saat yang dibutuhkan. Selain
itu, kopling juga memperhalus proses perpindahan gigi. Bayangkan jika
memindahkan gigi pada motor manual tanpa menarik tuas kopling. Seperti menghantamkan roda gigi dengan gaya ratusan newton bahkan ribuan.
pada motor bebek, terdapat 2 buah kopling. Yaitu kopling utama dan
kopling sentrifugal. Kopling sentrifugal berfungsi untuk melepas ikatan
mesin dan roda saat RPM mesin semakin rendah. Dengan adanya kopling ini,
mesin motor bebek g akan mati saat berhenti dalam kondisi gigi masuk.
Selanjutnya, kopling utama. Kopling ini memiliki fungsi yang sama dengan
kopling tangan pada sepeda motor sport.
Namun untuk mengaktifkannya anda tidak perlu menarik tuas kopling pada
setir sebelah kiri. Melainkan menginjak setengah pada pedal persneling.
Dengan demikian, anda bisa memindahkan tingkat percepatan sekaligus
mengaktifkan kopling disaat yang bersamaan. Jika pada motor sport anda
harus melakukan 3 langkah: tarik kopling> tambah gigi> lepas
kopling. Maka pada motor bebek, anda juga melakukan hal yang sama, namun
diringkas dalam satu injakan pada pedal transmisi: injak setengah(lepas
kopling)> injak penuh(tambah gigi)> lepaskan pedal(ikat kopling).
3 langkah yang dilakukan hanya dengan satu injakan.
Pada motor matic, cuma tedapat kopling sentrifugal yang mencegah mesin
mati saat motor berhenti. Transmisi matic bisa berpindah tanpa hentakan
sedikitpun, jadi tidak perlu kopling untuk memindahkan gigi.