Putaran mesin tidak bisa langsam atau tidak stasioner, bisa dipastikan terdapat udara palsu yang masuk selain dari karburator.
Udara tersebut bisa masuk dari sambungan-sambungan yang kurang rapat
pada intake manifold, baik sambungan dengan karburator atau sambungan
dengan kepala silindernya (gambar atas).
Udara yang masuk tidak kita inginkan tersebut akan mengacaukan setelan
karburator. Gejalanya nampak saat mesin sudah mulai panas. Ketika gas
dilepas, putaran mesin tidak mau turun. Untuk mencari letak
kobocorannya, kita mengalami kesulitan, karena memang tidak kelihatan
mata. Tapi tenang, ada cara yang cepat untuk mencari kebocoran, hanya
dengan bantuan setetes bensin.
Kebocoran bisa dideteksi dari gejala yang ditimbulkannya. Untuk mencari
dimana kebocoran tersebut bisa menggunakan bensin dengan cara diteteskan
pada lokasi yang dicurigai bocor. Logikanya dengan ditetesi bensin pada
lokasi yang bocor saat mesin hidup, campuran bahan bakar
yang masuk ke ruang bakar akan bertambah. Bukan hanya dari karburator
saja, tapi bahan bakar juga masuk melalui lokasi yang kita tetesi dengan
bensin tadi.
Bahan bakar yang masuk ke ruang bakar bertambah sehingga putaran mesin
nya pun akan naik. Dengan demikian kita tahu lokasi dimana terdapat
kebocoran.
Tapi perlu diingat, jangan terlalu banyak meneteskan bensin saat kondisi
mesin hidup dan panas, karena bisa menyebabkan kebakaran.