Ngerem di motor itu keliatan simpel : Tarik tuas, dan…motorpun melambat & berhenti. Sesimpel itukah mengerem di motor? Tidak juga…
Coba kita lihat
banyaknya kecelakaan di jalan, terutama yang menimpa pada rider pemula.
Penyebabnya rata-rata karena tidak pahammnya sistem kerja rem, serta
bagaimana ngegunainnya dengan baik & benar. Padahal, dengan
mengetahui “seni” dari mengerem, minimal bisa mengurangi & menghindari dari kecelakaan
Oke, kali ini aye mau kupas satu-satu dari kegiatan rem-mengerem…stay tune!
Agar bisa mengerem, anda butuh grip. Jadi, sebelum bicara soal mengerem,
lebih baek jika kita tahu, apakah itu grip & hubungannya dengan
mengerem
G-R-I-P
Sekarang aye nanya ke anda, “Grip apaan sih?”, jawabannya akan beragam
bukan? Sekarang aye nanya lagi, “Grip yang minim itu apaan sih?”, pasti
dalam pikiran anda, jawabannya adalah jalanan yang licin karena oli atau
cairan seperti air & oli. Tapi, grip itu sebenarnya apa?
Grip itu adalah gesekan, sentuhan yang ban rasakan, dengan permukaan
aspal. Tanpa gesekan dengan aspal (dan udara), dijamin mongtor gak butuh
bensin, setelah mencapai kecepatan yang diinginkan. Sayangnya, Tuhan
kita menciptakan dunia yang penuh gesekan, jadi…ya mesti beli bensin
Pertamax atau Keremium agar mesin terus bekerja menghasilkan tenaga
Grip & Beban
Makin besar beban di ban, makin banyak grip yang didapat. Kenapa? Ya
karena dengan makin gede beban, otomatis makin lebar & luas pula
permukaan ban yang menempel di aspal.
Jadi….lebih gede beban, pengereman akan lebih baik?
Gak juga….karena kalau begitu, truk tronton dengan beban puluhan ton,
akan lebih cepat mengerem dibanding motor. Padahal kenyataanya? Laen
kan?
Ini semua karena gravitasi, yang membuat benda yang memiliki bobot yang berat, akan lebih lama
& panjang untuk deselerasi. Jadi, grip yang besar, belum tentu
mampu berhenti dengan cepat. Agar mampu mengerem dengan baik, grip &
kekuatan mengerem haruslah seimbang. Beban gede emang bikin grip makin
kuat, tapi agar mampu menggunakan grip besar itu, anda juga mesti
memiliki perangkat rem yang kuat, agar mampu menahan beban berat itu
Tak ada beban = Tak ada grip
Coba anda lihat gambar diatas, seorang ABG lagi asik wheelie / standing.
Tentunya dikarenakan hampir seluruh beban dibebankan ke roda belakang,
kalo ngerem pakai rem depan, dijamin oleh pemerintah, pasti gak akan
berguna dalam memberhentikan motor bukan? Jika tuas ditarik, cakram
& velg akan berhenti, namun motor masih melaju, karena gak ada
gesekan antara ban depan & aspal. Jadi, grip sangatlah krusial dalam
mengerem
Distribusi Beban
Motor memang punya 2 titik beban, bentuknya bulat sempurna, namanya velg
& ban. Namun, yang mesti diperhatikan adalah : Pembagian bebannya,
terutama saat mengerem atau deselerasi, tidak tentu 50% antar roda
Ketika anda mengerem, katakanlah dengan rem depan, otomatis terjadi
deselerasi. Nah, karena gravitasi, beban yang awalnya terbagi di tengah,
berpindah menuju depan, yang membuat kondisi ban & suspensi harus
sigap menahan tekanan ban. Hubungan antara suspensi & pengereman
akan dijabarkan nanti (bah, dah kayak Guru aja gua hahaha)
Slip & Rem Yang Terkunci
Secara logika, velg & cakram akan lebih mudah berhenti, jika bebannya ringan…ya kan?
Pemikiran ini, suka bikin banyak rider mikir…kalo lagi lagi meluncur ke
bawah, misalnya di turunan, karena beban lagi berpindah ke depan, lebih
baik ngerem pake rem belakang yang lagi menahan beban yang ringan.
Padahal? Ujug-ujug malah jatuh, karena ban tiba-tiba slip
Ini terjadi, lagi-lagi karena masalah grip & beban. Karena beban
yang ringan, ban belakang akan lebih mudah kehilangan grip saat
mengerem. J`di, lebih baik mengerem dengan rem depan saat turunan,
meskipun harus menahan & menjaga rem secara terus menerus
Hubungan Antara Suspensi & Pengereman
Semua motor modern, pastinya memiliki suspensi depan & belakang yang
menggunakan per hidrolik dengan beragam sistem, ada teleskopik,
upside-down atau swing-arm macam Bimota Tesi. Lalu, hubungannya apa sama
pengdreman? Ada, dan sangat krusial malahan!
Kan udah tau, hubungan
antara grip & beban dengan pengereman. Nah, suspensi ini berperan
sangat penting dalam menahan & membagi beban itu ke roda
Aye berikan contoh nih : Misalkan anda lagi pake motor di jalan,
katakanlah kecepatannya sekitar 60-80km/h, dan anda mesti berhenti.
Otomatis, anda menarik tuas rem, yang membuat putaran velg melamban.
Nah, pas momen mengerem itu, terjadi deselerasi yang membuat beban yang
tadinya merata, sontak berpindah ke depan. Sewaktu beban berpindah ke
depan, secara otomatis suspensi menahan tekanan itu, sekaligus
mentransfernya ke ban agar ban menjadi melebar, agar kontak ban makin
meluas ke aspal, sehingga grip menambah
Yang mesti diingat, kondisi suspensi sangat berperan dalam pengereman.
Jika kondisi suspensi motor anda lemah atau tidak berfungsi, otomatis
motor akan lebih sulit saat mengerem, terutama saat mengerem kuat. Ini
karena tidak pergerakan per dalam rem, tidak sdsuai dengan aturan. Ya
terlalu jeblos ke depan, atau malah kokoh gak turun-turun, otomatis grip
jadi kacau
Jadi, ada hubungannya kan, suspensi & pengereman. Sama seperti rem, perawatan
suspensi sendiri, juga penting agar mengerem makin aman. Kondisi fork,
per, oli suspensi…semuanya mesti terawat & dicek secara berkala
Setelah berbusa-busa aye bicara soal grip, kali ini saatnya bicara soal perangkat rem…cekidot bung!
Ketika Tuas Rem Ditarik
Di era modern ini, rata-rata motor sudah menggunakan perangkat rem cakram. Sewaktu tuas rem ditarik, piston
hidrolik mendorong silinder serta membuat minyak rem mengalir melalui
selang, membuat kaliper dengan sigap mendorong kampas rem untuk
menggesek piringan cakram yang berada di velg depan, membuat putaran
cakram yang menempel di velg jadi melamban. Simpel bukan?
Meski terdengar simpel, cukup tarik tuas & cakram berhenti berputar,
belum tentu motor ikut berhenti. Mesti diingat, bahwa masih banyak
faktor lain, seperti gesekan ban & aspal karena velg tiba-tiba turun
kecepatannya, atau dorongan dari suspensi yang mendorong titik berat
motor ke depan
Belum lagi masalah perawatan. Jika anda lupa kapan terakhir anda mdngisi, menambah & menguras master
rem anda, selamat…perangkat rem anda mungkin bisa bermasalah nanti.
Jangan lupa perawatan lainnya, seperti membersihkan & mengganti
kampas rem, mengecek kondisi kaliper & selang rem, serta bentuk
& rotasi cakram