Fungsi cuk (choke) adalah untuk memperkaya (memperbanyak) campuran bensin. Alat ini Dipakai ketika pagi hari supaya mesin mudah dihidupkan. Dalam perkembangannya, cuk diklasifikasikan jadi dua. Yaitu cuk model butterfly (kupu-kupu) dan tipe piston.
Pada Pemaiakannya, kebanyakan pemilik motor kurang paham sistem cuk yang dianut kendaraannya. Sehingga penggunaan cuk jadi tak berguna. “Misal, saat menggunakan cuk sembari membuka gas waktu mau hidupkan mesin. Itu cara yang salah,” jelas Tompul dari Benkel Sumbawa 24 Blora
Seperti cuk butterfly yang dianut Honda Astrea Supra atau Tiger 2000, Kawasaki Blitz, Kaze dan Yamaha Jupiter MX lama. Cirinya di moncong karbu terdapat katup manual yang bisa menutup secara penuh lubang venturi. Sehingga debit udara lebih dikit dibanding jumlah bahan bakar dari pilot-jet
“Pada model butterfly, ketika cuk diaktifkan, posisi gas dibuka gak masalah. Karena venturi tertutup penuh walau skep terbuka, debitnya makin banyak lantaran bahan bakar akan keluar melalui lubang nosel,” imbuh Pembengel di Jl. Sumbawa 24, Blora.
Macam macam Choke & mekanismenya
Suhu kerja choke otomatis adalah dibawah 80 derajat C ,sehingga diharapkan choke akan berhenti bekerja setelah suhu kerja mesin diatas itu.
Vacum Idle up
sistem choke ini terdiri dari sebuah thermostatic coil, choke piston, choke valve , fast idle cam dan linkage. Cara kerjanya dikendalikan oleh kombinasi dari vakum intake manifold, offset choke valve, suhu udara, dan panas exhaust manifold.Thermostatic coil, yang terkait dengan choke valve shaft, menahan choke valve tertutup saat mesin dingin. Pada waktu mesin distart, kecepatan udara terhadap offset choke valve menyebabkan valve membuka sedikit karena torsi dari kumparan termostatik. Selain itu, pada saat mesin start, intake manifold vakum digunakan untuk choke piston. yang juga cenderung untuk menarik choke valve terbuka.Akibatnya, choke valve mengasumsikan posisi di mana torsi dari thermostatic coil seimbang terhadap vakum, menarik choke piston dan kecepatan udara terhadap offset choke valve, sehingga menyebabkan aliran udara ke dalam karburator diatur dengan campuran yang tepat selama pemanasan mesin.
Selama pemanasan, choke piston berfungsi untuk memodifikasi gerakan choke untuk mengkompensasi perubahan beban mesin atau akselerasi. Setiap akselerasi atau peningkatan beban yang meningkat mengurangi kevakuman yang diberikan pada choke piston. Hal ini memungkinkan torsi thermostatic coil meningkatkan penutupan choke valve untuk menyediakan mesin campuran bahan bakar yang cukup kaya untuk akselerasi.
Sejalan dengan menghangatnya mesin , udara panas dari exhaust manifold ditarik ke dalam penutup thermostatic coil oleh vakum di belakang choke piston. Udara panas ini menyebabkan peningkatan suhu yang menyebabkan kumparan untuk perlahan-lahan sedikit demi sedikit meregang . Sehingga choke valve akan bergerak secara bertahap ke posisi terbuka penuh.
itu hanya sebagian contoh sistem saja untuk model & cara kerja akan lain untuk tiap produsen karburator.