|
leher knalpot racing lebih besar dari standar |
Salah satu yang diperhitungkan pilih-pilih knalpot racing harian mesin
4-tak adalah diameter leher knalpot. Istilah tekniknya header. Dari
leher ini salah satu penentu karakter mesin. Yang itu pernah ditulis,
tapi yang ini ukuran diameter dalamnya yang kadang salah sasaran dan
biking bikin bingung hitungan.
Pelaku korek-mengorek mesin 4 langkah harian sampai balap mencari leher
knalpot dengan diameter sesuai peruntukannya. Jelas tidak lebih kecil
seperti standar. Bila hanya korek harian cari yang diameternya sama
dengan lingkar lubang buang. Yang diukur itu jangan diameter luar
lehernya, tapi yang diameter dalamnya.
|
diameter dalam lebih besar pada knalpot racing |
Ketebalan pelat yang membuat ukuran antara diameter luar dan dalam berbeda. Apalagi pada knalpot bawaan atau standar
motor
tidak hanya satu lapisan pelat, tapi bisa dua sampai tiga lapisan
pelat. Pabrikan banyak menghitung aspek mulai dari keamanan dan
kenyamanan, dibuat tebal untuk melindungi bagian tersebut sekaligus
meredam panas.
Cek saja diameter leher kenalpot Yamaha Scorpio, selisih 15 mm antara
diameter dalam dan luar. Jika ingin mengganti leher dengan yang besar,
jadi patokan tentu diameter dalam. Ukur saja diameter lubang buang dan
perbandingkan dengan yang mau dibeli. Knalpot racing alias aftermarket
memang tebal lingkar ujung lehernya tapi tidak timpang seperti standar.
|
header harus sama dengan standar, leher boleh lebih besar |
Tergantung tebal pelat dan kualitasnya yang bisa dideteksi dari harga
dan tentu juga merek. Mutu bagus ya makin tipis. Untuk aman nya ya
ukurlah bagian dalamnya, maka akan didapat ukuran yang real. Lebih besar
diameter dari lubang buang pada silinder, tarikan awalnya lebih lambat.
Tapi atasnya dapat. Kian kecil dari lubang buang akselerasi bagus, tapi
top kurang. Juga tergantung desain leher juga. Bila bagian leher
langsung tertekuk itu untuk akseslerasi, tapi kalau landai itu menengah
ke atas.