Secara spek teknis, Yamaha Mio dan Vega ZR sangat mirip. Terlihat dari
kapasitas mesin sama-sama 113,7 cc yang didapat dari diameter x stroke yaitu 50 x 57,9 mm. Ini yang bikin muncul pertanyaan, apakah komponen
atau part kedua tipe Yamaha itu bisa saling tukar. Terutama mesin atas
alias mulai dari blok silinder hingga head cylinder. Biar nggak
penasaran, baiknya bedah aja keduanya. Kita cari tahu persamaan dan
perbedaanya. Apakah cuma sekedar bore x stroke doang yang sama. Atau
memang banyak perbedaan lainnya.
blok mio dicoba masuk ke Vega ZR |
Kelar head silinder dan blok dilepas, blok aftermarket Mio pun coba
dipasang. Melewati empat baut pemegang blok dan kepala silinder, blok
enggak ada masalah! Jarak lebar lubang baut yang ditawarkan ZR, sama
dengan blok Mio. Bahkan, untuk bos blok atas dengan kepala silinder dan
bos blok bawah dengan crankcase pun bisa saling subsitusi. Yap! Antara
bos blok dengan baut empat sama sekali enggak ada masalah.
baut tusuk samping mesin |
Penasaran dengan hal ini, blok silinder ZR pun coba dipasang kembali. Selanjutnya coba kombinasi-kan
part antara kepala silinder aftermarket Mio dengan blok ZR. Ternyata,
tetap saja kendala yang sama muncul kembali. Ya, beda jarak dua baut
samping pemegang blok dan kepala silinder. Buat yang ingin memaksakan
aplikasi part aftermarket, bisa saja sih. Tapi, itu artinya kudu buat
dudukan ulang baut samping di crankcase. Begitunya, kekuatan pemegang
blok pun tidak berubah drastis.
piston Mio dan Vega ZR |
Sebenarnya bisa aja kalau mau paksa pakai setang ZR. Itu artinya
diameter pen piston atas, kudu diperbasar lagi 2 mm. Tapi, langkah ini
boleh dibilang cukup berisiko. Karena luas bagian setang menjadi lebih
tipis. Belum lagi jika rasio kompresi yang diaplikasi tinggi. So, kuat
enggak ya?
Atau kalau mau bore up abis bisa pakai piston Honda Sonic stau City Sport–1
(CS-1) yang diameternya 58 mm. Atau pakai yang oversize 100 menjadi 59
mm. Punya diameter pen piston yang sama dengan Vega ZR yaitu 13 mm.
Dengan begini kapasitas silinder bisa naik 150 cc.
tebal liner + aluminium liner |
Karena liner alias boring yang dimiliki ZR cukup terbatas. Ya! Hanya
bisa dioversize hingga pakai piston 52 mm. Itu pun jarak dinding liner
menjadi tipis. Cukup berisiko juga. Ya! Setelah diukur, jarak liner yang
dimilik ZR hanya 2,83 mm. Kalau disesaki piston 52, maka liner tersisa
hanya 0,83 mm. Belum lagi dikurangi jarak toleransi alias clearance
piston dengan liner. Buat terapkan bore up, salah satu caranya adalah
kudu ganti boring dulu dengan yang lebih besar. Langkah ini masih bisa
diaplikasi. Itu karena dinding blok untuk liner ZR masih memungkinkan.
noken as Vega ZR dan Mio |
Dari sekian banyak perbedaan antara ZR dengan Mio, juga ada persamaan
lainnya. Yaitu noken-as alias peranti yang berputar buat gerakan pelatuk
klep. Untuk bentuknya,
nggak ada masalah. Keduanya bisa saling subsitusi. Noken-as aftermarket
Mio bisa dipasang pas di kepala silinder ZR. Tapi sebelum mensubsitusi,
baiknya dipastikan dulu, apakah durasi noken-as itu bisa menjawab
kebutuhan yang diperlukan ZR