shock yang dibalik |
Banyak biker yang pasang sok belakang dengan kondisi terbalik. Ada yang
memang tidak tahu. Dan lebih konyol lagi ada yang memang sengaja
memasang terbalik. Alasannya biar keren. Gaya pasang sok terbalik ini,
tak hanya berkembang di motor harian. Tapi, juga kerap dijumpai di ajang
grasstrack. Khususnya kelas pemula. Konon, sok dibalik ini gunanya
untuk mendapatkan setingan suspensi motor yang lebih keras. Karena
ketika sok belakang mati, sok bisa berubah menjadi empuk. Untuk
menyiasati budget alias menghemat biaya, maka sok pun dibalik.
Terlepas dari apapun alasannya, pasang sok terbalik, berbahaya. Terlebih
dengan sok yang masih menggunakan oli sebagai media pengisi di
dalamnya. Melihat konstruksi sok belakang, sobat akan menemui 2
komponen. Pertama per atau pegas di bagian luar. Lalu di dalamnya ada
tabung yang berisi oli atau gas. Di dalam tabung itu terdapat sebuah
katup yang berfungsi untuk mengatur aliran oli. Perlambatan gerak ayun
sepeda motor terjadi karena aliran oli tabung shockbreaker terhambat
oleh katup. Hal ini disebabkan lubang katup yang sempit.
Keduanya mempunyai fungsi masing-masing dan bertolak belakang. Per,
berfungsi menahan beban ketika motor masuk lubang. Agar ayunan motor ke
bawah ini tidak terlalu keras, maka ditahan oleh per ini. Saat motor
melakukan rebound alias melambung ke atas, di sinilah fungsi tabung
berisi oli di bagian dalam yang bertugas mengabsorb atau menyerap gaya
yang naik tadi. Sehingga, penumpang tidak terlempar. Karena gaya
pantulan dari bawah sudah diserap oleh sok. Bayangkan jika sok dibalik.
Maka sok sudah tidak punya lagi gaya absorb. Saat motor memasuki lubang,
maka siap-siap penumpang belakang bakal terlempar.
Buat cek fungsi absorber pada sok masih bagus, caranya gampang. Sukup
tekan tabung ke bawah, lalu biarkan. Maka tabung ini perlahan akan naik.
Itu berarti masih bagus.