Sisi keteng diperlebar agar bisa dipasang piston besar. Coba main ke tukang pasang klep
gede. Pasti rata-rata permintaan mekanik di sana hampir sama. Selain
pasang klep gede, ada beberapa poin yang harus ditekankan. Contoh paling
gampang mari amati kepala silinder keluaran Kawahara untuk Yamaha Mio.
Head yang baru nongol ini berdasarkan permintaan mekanik yang biasa
balap di Matic Race.
Poin yang direkomendasi mekanik adalah sebagai berikut:
1. Klep Optimal
Disukai mekanik karena, sudah mengusung klep gede. Yaitu klep isap 28 mm
dan buang 23 mm. Klep ini optimal untuk turun di kelas 130 dan 150cc.
Atau bisa disandingkan dengan blok yang sudah diisi piston 58,5mm.
Karena lebar squish sudah diseting 58,8mm. Bagi yang meggunakan piston
lebih kecil atau lebih besar tinggal papas ulang di tukang bubut dan
atur lebar squishnya.
2. Ruang Bakar Fleksibel
Ciri lain yang disukai mekanik yaitu dari bentuk ruang bakarnya. Dibikin
fleksibel. Artinya volume ruang bakar bisa diatur ulang. Sesuai dengan
rasio kompresi yang diinginkan.
Kalau kompresi kepengin lebih rendah, silakan ruang baker
dikikis. Agar volume jadi membengkak. Biar presisi ukur meggunakan
buret ketika head dipasang. Lebih jelas soal rasio kompresi silakan baca
tulisan RPM di sebelah kanan.
Sitting klep presisi. Tidak perlu sekir |
3. Sisi Keteng Diperlebar
Coba perhatikan permukaan sisi yang menghadap ke rantai
keteng. Dibuat lebar supaya fleksibel juga. Artinya ketika sudah kena
sentuhan bore up edan-edanan menggunakan piston gede, tidak perlu lalu
ditambal las argon.
Sebab kalau menggunakan head standar pabrik, kalau menggunakan piston di
atas 63,5 mm harus ditambal las argon aluminium. Kalau tidak ditambal,
kompresi sering bocor ke ruang keteng.
4. Drat Busi Panjang
Drat busi juga kerap jadi kendala kala kita melakukan bore up besar. Itu
karena kita memperlebar dan memperbesar ruang bakar. Akibat pemapasan
ruang bakar yang ektsrem, drat busi jadi korban. Ulirnya jadi tinggal
sedikit. Riskan alias gampang selek. Akibatnya kompresi mudah bocor atau
bahkan busi lepas. Makanya mekanik kerap mengelas mati lubang busi
dengan aluminium lebih tebal. Kemudian dilubangi ulang dan diberi lubang
serta ulir yang panjang.
Lubang derat busi panjang. Agar tidak mudah bocor |
Nah, head yang bagus lubang ulirnya sudah dibuat panjang. Untuk businya
bisa meggunakan milik Honda Karisma, Jupiter MX atau Suzuki Satria
F-150.
5. Potong Klep
Aksi potong klep kerap dilakukan apabila kita pasang katup lebar.
Disesuaikan dengan hasil akhir pengerjaan tukang bubut. Dalam menentukan
ukuran pemotongan batang klep disesuaikan dengan pegas yang digunakan.
Kalau masih menggunakan per klep Mio bisa diseting 30-31mm panjangnya
dari permukaan bawah bos klep. Kalau untuk per klep Jepang AHRS yang
pendek bisa 28-29mm. Jangan lupa bekas pemotongan batang klep kudu
dihardener.
6. Korek Lubang IN/EX
Sehabis bikin head klep gede biasanya kita korek lubang isap dan buang.
Besar lubang isap bisa 80-95% dari diameter klep. Sementara lubang buang
65-75% dari diameter lubang isap. Sebagai acuan seperti di head yang
aslinya korekan Kocek ini. Lubang in 24,5 mm dan buang 22,5mm.
7. Tanpa Sekir
Pengerjaan sekir klep sederhana tapi bikin bete. Kalau menggunakan
proses pemesinan yang canggih, biasanya tidak bocor. Seperti head buatan
BRT dan Kawahara ini langsung pakai. Kalau dimasuki bensin dari sisi
klep tidak bocor.