Lagi nge-trend, karbu motor jenis sport 2 tak diaplikasi di bebek 4 tak.
Praktisnya, intake manifold juga ikutan diganti dan pakai sambungan
joint karbu, lantaran karbu menganut model sok. Tapi awas, jangan sampai
terjebak salah pilih model intake manifold.
Di pasaran variasi, ada yang murni dipakai balap dan harian. Bagaimana
memilih intake manifold yang ideal buat karbu dengan sistem pemasangan
model sok, untuk harian dan konsumsi balap ?.
Pedoman awal bisa ditinjau dari dimensi atau tinggi intake manifold.
Buat konsumsi harian atau jangkauan buat touring, idealnya memakai
intake manifold dengan dimensi lebih tinggi berbahan diral campuran almu
dan dilengkapi dengan karet joint karbu.
Tinggi intake manifold dimaksudkan, agar campuran gas segar tak terlalu
pekat untuk mengikuti proses pembakaran. Selain itu juga menghindari
timbulnya asap hitam efek terlalu boros. Perhatikan juga bagian vital
penampang leher angsa terutama bagian titik dudukan bautnya.
Pastikan bidangnya lebih lebar, agar kerapatan joint karbu lebih
terjamin dan tak mudah bocor saat mengalami pemuaian. Dan ingat, intake
manifold yang dipakai harian ini, usahakan untuk spare karet joint
karbunya, memiliki persamaan desain dengan motor sport yang beredar di
Indonesia. Misalnya mirip dengan joint karbu Suzuki TS-125 atau TRS.
Agar ketika mengalami retak atau pecah mudah dalam penggantiannya.
Ada lagi intake manifold berbahan karet olahan Teflon, idealnya hanya
bisa dipakai harian. Kelebihannya intake manifold jenis ini mudah
menyiasati untuk menghindari percikan air hujan, sebab untuk
menyiasatinya cukup diputar membelakangi arah tekanan angina dengan
mengendorkan baut klem.
Sedang untuk kebutuhan balap, intake manifold dapat dipilih dengan
kontur sependek mungkin. Toh disini unsur terlalu pekat nya gas segar,
tak menjadi problem. Dan penekanannya justru lebih ke hasil seting
karbu. Lebih singkat nya jarak tempuh gas segar atau makin pendek nya
intake manifold, lebih jadi pilihan tuner.