Memberi kapasitas oli sok jangan sampai memakai pedoman oli kepenuhan.
Sebab dimensi dan ketebalan bumbung sok up side down, mudah dikacaukan
oleh tinggi rendah permukaan oli sok. Kalau sudah begitu, idealnya tetap
berpedoman pada standar yang direkomendasikan oleh pabrik. Berikut data
nya :
Jupiter : 55 cc
MX-135 LC : 55 cc
Supra-X : 55 cc
Karisma : 55 cc
Kaze : 50 cc
Shogun 125 : 55 cc-60 cc
Satria-R : 55 cc-60 cc
Shogun 110 : 55 cc
Shogun 125 Sp : 55 cc
Tapi dari data ukuran ini bisa diseting lagi dengan toleransi plus minus
10 cc. Artinya, kalau dominan berkendara-nya selalu berboncengan,
tambahkan 10 cc. Sebaliknya, kalau sering berkendara single, sebaiknya
dikurangi 10 cc.
Tapi sesuai dengan data di lapangan, setiap penggunaan sok depan up side
down selalu dibuat cenderung lebih kenyal. Dengan maksud, agar travel
sok depan tak terlalu banyak. Dengan begitu, gesekan yang dihasilkan inner tube dengan sil oli dan sil debu lebih minim. Sehingga memungkinkan dalam pemakaian jangka panjang.
Cara ini juga penting diapllikasikan pada skutik saat mengaplikasi sok
up side down. Dikarenakan center of gravitasi skutik, titik beratnya
lebih banyak di belakang. Tapi, ketika ditinjau dari tata letak jok
serta, riding style, jatuhnya lebih banyak di depan.
Sehingga, porsi beban suspensi lebih banyak ada di depan. Efeknya,
bantingan stang kemudi terasa berat. Untuk mengatasi hal ini, bisa
disiasati dengan penambahan kapasitas oli sok depan, cenderung kenyal.