Untuk menjamin agar mesin tetap beroperasi, piston
harus selalu bergerak secara berkesinambungan, gerakan piston akan
berhenti di TMA (Titik Mati Atas) atau di TMB (Titik Mati Bawah). Kedua
titik ini disebut dead center. Ketika piston bergerak keatas, dari TMB
ke TMA, atau bergerak turun dari TMA ke TMB, satu kali gerak tunggal
dari piston dinamakan ”langkah”, jarak pergerakan piston ini diukur
dengan satuan mm.
Untuk menghasilkan tenaga yang lebih, dilakukan penelitian terhadap
hubungan antara panjang langkah dengan ukuran diameter piston. Susunan
dari panjang langkah dan diameter piston ditunjukkan oleh gambar Mesin
langkah pendek dapat membuat kecepatan lari lebih tinggi, dan
memungkinkan untuk tenaga lebih tinggi juga.
Gerakan
langkah piston dalam ruang silinder merupakan gerakan lurus atau
linear. Untuk memanfaatkan gerakan linear itu, maka gerakan tersebut
harus diubah menjadi gerakan berputar (rotary). Perubahan itu dilakukan
oleh gerakan poros engkol. Pada mesin siklus empat langkah, satu siklus
terdiri dari empat kali langkah piston, dua ke atas dan dua kebawah.
Siklus ini terjadi selama dua putaran poros engkol. Sedangkan pada mesin
dua langkah, satu siklus terdapat dua langkah piston, satu ke atas dan
satu ke bawah. Siklus ini terjadi selama satu putaran poros engkol.
Sumber