Klep di mesin berfungsi
untuk memasukkan campuran bahan bakar dan udara, dan untuk mengeluarkan
gas sisa pembakaran. Sehingga kondisinya harus benar-benar rapat. Dengan
kondisi katup yang rapat memungkinkan campuran bahan bakar dan udara
yang dikompresikan di ruang bakar tidak terjadi kebocoran. Power mesin
jadi besar.
Seiring berjalannya waktu dan masa pemakaian, kondisi klep akan
mengalami keausan. Yang sebelumnya rapat lambat laun akan terjadi
kebocoran juga. Saat katup sudah aus, maka kita harus melakukan skir
atau skur katup atau bahkan melakukan penggantian.
Yang menjadi permasalahan, kita kesulitan untuk mengetahui kondisi katup
setelah kita melakukan skir, apakah sudah rapat atau masih terdapat
celah. Sehingga memungkinkan akan terjadi kebocoran saat nanti
kita pasang kan. Untuk mengetahui kebocoran yang terjadi pada katup kita
bisa menggunakan bensin yang ditaruh di ruang bakar.
Caranya katup yang telah kita lakukan skir dipasangkan pada kepala
silinder. Selanjutnya kepala silinder tersebut kita balik dan cairan
bensin kita tuangkan di ruang bakar.
Setelah bensin mengisi ruang bakar, selanjutnya gunakan angin bertekanan
dari kompresor untuk mengecek kerapatan dari katup tersebut. Caranya
semprot dari lubang isap atau lubang buang.
Ada dua kemungkinan. Jika dari celah antara katup dengan sitting klep
terdapat gelembung-gelembung setelah kita semprot dengan udara
bertekanan kompresor, maka bisa dipastikan skir yang kita lakukan kurang
rapat.
Ada gelembung yang keluar dari celah katup tersebut, maka skir yang kita
lakukan belum rapat. Sehingga kita harus skir ulang, tapi jika tidak
ada gelembung yang keluar, maka antara katup dengan dudukannya sudah
rapat.