Meski konstruksinya konvensional seperti matik lainnya, dengan fuel pump
dan regulator yang terpisah dari injector namun Suzuki tetap percaya
diri mengklaim injeksinya paling lengkap. Sensornya paling banyak bila
dibandingkan dengan kompetitornya seperti Honda BeAT injeksi atau Yamaha
Mio J. Totalnya ada 7 sensor dan beberapa perangkat actuator.
- Intake Air Pressure Sensor (IAPS),
- Intake Air Temperature Sensor (IATS),
- Throttle Position Sensor (TPS),
- Crankshaft Position Sensor (CKPS),
- Engine Temperature Sensor (ETS),
- O2 Sensor atau Oxygen Sensor,
- Tip-Over Sensor.
Sesuai namanya, Intake Air Pressure Sensor
(IAPS) dan Intake Air Temperature Sensor (IATS) berfungsi membaca
kondisi udara yang masuk. Tekanan dan suhunya dibaca terlebih dahulu
untuk kemudian dilaporkan ke Engine Control Module (ECM), otaknya sistem
injeksi. Pada matik Honda, dua sensor ini ditiadakan, fungsinya
digantikan oleh CKPS dan O2 Sensor.
Sedang Throttle Position Sensor (TPS) berfungsi untuk membaca gerakan
bukaan gas yang dilakukan oleh pengendara. Lalu ada Crankshaft Position
Sensor (CKPS) yang fungsinya adalah memberikan input timing pengapian berdasarkan posisi kruk as.
Engine Temperature Sensor
(ETS) untuk membaca suhu mesin. Dan O2 Sensor atau Oxygen Sensor akan
secara aktif mendeteksi kadar O2 dari sisa pembakaran. Kemudian
memberikan input data pada ECM agar semprotan bahan bakar di sesuaikan demi emisi gas buang yang selalu baik.
Pada Yamaha Mio J dan matik-matik Honda posisinya ada di lubang exhaust
di kepala silinder, sedang di Suzuki Nex diletakan di leher knalpot.
Kalau mau ganti knalpot racing, harus bikin dudukan untuk O2 Sensor-nya
nih.
Terakhir adalah Tip-Over Sensor. Masih pertahankan sensor ini untuk
safety. Fungsi sensor ini sama seperti Lean Angle Sensor pada Yamaha
atau Bank Angle Sensor di motor-motor injeksi Honda. Fungsinya untuk
membaca sudut kemiringan motor, ketika terlalu rebah atau terjatuh maka
sensor ini akan mengirimkan sinyal ke ECM agar sistem injeksi akan
secara otomatis dimatikan. Berbeda dengan karburator
yang ketika motor miring maka akan langsung mati karena sirkulasi bahan
bakar di karburator menjadi tidak beraturan, pada sistem injeksi,
bensin akan tetap disemprotkan meski motor dalam kondisi tergeletak
sekalipun.
Pada sepeda motor Yamaha
dan Honda, sensor safety ini sudah ditiadakan. Digantikan fungsinya
dengan balancer setang. Itu loh, pemberat yang ada di ujung setang.
Dengan komponen tersebut
diharapkan ketika terjatuh meski mesin tidak mati tapi selongsong gas
langsung tertutup karena tertahan balancer setang, sehingga masih tetap
safety. Minimal motor enggak terus melaju.
Lanjut ke komponen actuator. Ada Engine Control Module (ECM) sebagai otak yang menerima input data dari sensor lalu memberikan perintah pada injector. Fuel pump-nya kini ada di tangki bahan bakar, tekanannya mencapai 294 kPa.
Injector-nya memiliki 4 lubang dengan sudut semprotan 15 derajat dan
memiliki kemampuan laju aliran statis hingga 146 cm kubik per menit. Throttle body-nya dari Mikuni, spesifikasi diameter dalamnya 22 mm.
Dan yang terakhir adalah idle speed control (ISC), fungsinya untuk
menjaga langsam mesin. Caranya, ECM akan mengatur katup ISC untuk
menambah atau mengurangi jumlah udara yang masuk ke intake saat gas
ditutup dan ketika mesin masih dingin. Pada pagi hari, fungsinya
menggantikan choke.
ISC pada Suzuki Nex dioperasikan oleh stepping motor.
Settingan langsamnya ada pada kisaran 1.600 rpm. So, punya 7 sensor
termasuk Tip-Over Sensor atau Lean Angle Sensor, layak dibilang paling
lengkap?