Saling tukar onderdil motor sering dilakukan alasannya bisa lebih awet
dari part orisinal. Meski kadang rada mahal, ya itu biasa. Sebaliknya
lebih murah, pendek usianya. Hal ini sama dengan cam chain alias rantai
keteng. Rantai ini bisa saling tukar antar merk motor, asal dimensi
keduanya sama. Salah satunya kamrad Honda Mega Pro lama/GL-Pro Neotech dengan Suzuki Thunder 125.
Monggo saling caplok lantaran panjang keduanya sama (100 mata). Pemilik
Mega-Pro banyak yang pakai kamrat Thunder. Milik Thunder lebih berotot
dan harganya lebih mahal, Rp 100 ribu rupiah. Sebaliknya pemilik Thunder
yang ingin hemat bisa pakai keteng Megapro yang dibandrol Rp 75 ribu
saja.
Sama juga dengan keteng Supra X 125/Karisma dengan Shogun 125/Spin bisa
saling tukar. Lagi-lagi panjang keduanya sama (92 mata). Harga kamrat
Shogun SGP dibandrol Rp 65 ribuan, sedang Supra Rp 55 ribuan. Ada yang
bilang punya Shogun lebih oke, nah yang mau irit pakai punya Supra
lumayan selisih 10 ribu dapet rokok 1 bungkus.
Satu lagi, kamprat Vega lama/Crypton dengan Supra X/Grand boleh saling
kanibal. Supra X kodenya 25H-84, sedang Vega 25-84. Panjang keduanya 84
mata, bedanya pada huruf 'H' (hard) yang berarti lebih kuat ketimbang
nggak ada 'H'-nya. Dicermati dari luar plat kamrat Supra memang tebal.
Bicara harga milik Supra lebih mahal 5 ribu perak (Rp 30 ribu).