Tips merawat motor 4
tak sangat lah muda, berikut cara merawat motor 4 tak. Buat para bikers
penunggang 4 tak yang ingin motornya selalu tampil prima, ada beberapa
jenis perawatan rutin yang dapat kita kerjakan sendiri dirumah. Selain hemat, juga nggak mesti sering-sering mampir kebengkel.
1. Cek oli mesin
Motor 4 tak memerlukan kondisi oli mesin yang lebih intens daripada jenis motor 2 tak. Hal ini dikarenakan hampir semua komponen
penggerak di blok mesin terendam oli. Kurangnya kekentalan apalagi
volumenya didalam mesin dapat menyebabkan keausan. Buntutnya mesin bisa
rontok akibat pelumasan yang tidak sempurna. Kekentalan dan volume oli
dapat kita periksa dengan membuka tutup oli mesin dan melihat
indikatornya dibatang tutup. Ganti oli mesin maksimal jika jarak tempuh
mencapai 3000 km.
2. Cek Busi
Busi sangat vital bagi mesin motor. Komponen ini yang memicu nyala
mesin. Perhatikan warna kepala busi, bersihkan dengan amplas halus kalau
udah kecoklatan atau ada karat. Seandainya masih layak pakai, dapat
dipergunakan kembali. Jika ada lengket kaya
bekas oli, segera bersihkan bonggol tutup busi dengan lap kering.
Sebaiknya busi diganti kalau sudah mencapai 12 ribu km. Perhatikan juga
keadaan kabel koil yang menghubungkan arus listrik ke busi, bila udah
uzur terlihat ada retak-retak dan keras, sebaiknya segera diganti. Untuk
melihat macam-macam warna kepala busi dapat dilihat di sini.
3. Cek Filter Karburator
Ada 2 jenis filter karburator,
model basah dan kering. Model filter basah dibersihkan dengan
menggunakan bensin lalu dilumasi oli setelahnya. Biasanya motor keluaran
tahun 1990 s/d 2000-an, menggunakan model filter basah. Sedang tahun
2000 ke atas, biasanya menggunakan tipe kering. Cara perawatannya cukup
mudah, yaitu tinggal disemprot dengan kompresor. Filter model ini
diganti paling telat 25 ribu km dan tidak boleh terkena oli atau minyak.
Filter oli pun harus diperhatikan. Motor tahun 90-an tidak menggunakan
filter oli, tetapi untuk jenis motor tahun 2000 ke atas, menggunakan
filter oli dan wajib diganti setiap kurang lebih 10 ribu km.
4. Cek Setelan Rantai dan Gir
Jangan biarkan rantai
terlalu kendor atau terlalu kencang. Bila rantainya kendor, cukup
disetel. Tapi kalau kering, cukup diolesi dengan oli khusus rantai
(chain lube). Biasanya, rantai harus diganti kalau sudah mencapai 25
ribu hingga 35 ribu km. Jangan lupa memeriksa kondisi gir. Jika sudah
terlihat tajam, lekas ganti, karena bisa bikin rantai copot bahkan putus
mendadak.
Tapi kalau yang kita pakai jenis motor Matic semisal Yamaha Mio atau
Honda Vario yang menggunakan V/Belt, rantainya tidak dapat disetel dan
wajib diganti setiap 25 ribu km. Bila rantai dan gir sudah beres,
sekalian periksa kampas rem depan dan belakang, ganti bila sudah
terlihat menipis.
5. Membersihkan Karburator
Bersihkan bagian pilot dan main jet motor. Untuk menyetel angin motor tipe manual (buatan tahun 90 hingga 2000-an), tutup baut
setelan angin sampai pol lalu buka pelan-pelan berlawanan arah jarum
jam, maksimal 1/2 putaran. Untuk tipe Vakum, yaitu motor keluaran 2000
ke atas juga sama yaitu dengan membersihkan pilot dan main jet. Maksimal
putarannya 2 ½ berlawanan arah jarum jam. Untuk penyetelan klep motor dapat dilakukan setiap 12 ribu hingga 18 ribu km.
6. Cek Kondisi Aki
Accu atau aki juga ada 2 jenis, kering dan basah. Motor-motor buatan
tahun 2000 ke atas, umumnya telah menggunakan jenis aki kering yang tak
memerlukan perawatan khusus. Tapi setiap tiga tahun, maksimal, kudu
ganti. Sedangkan motor yang menggunakan aki basah, lakukan cek air
aki setiap 10 ribu km. Bila air akinya kering, segera diisi. Ciri-ciri
aki basah yang kondisi sudah lemah adalah motor tidak kuat starter.
Nggak usah maksa motor menyala dengan cara didorong karena dapat merusak
gigi transmisi.
7. Panaskan Mesin Motor
Selalu panaskan mesin sebelum dijalankan. Hal ini amat dianjurkan agar
sirkulasi oli dapat melumasi seluruh bagian dalam mesin yang bergerak.
Nggak usah lama-lama, cukup 1-2 menit saja. Kalau kelamaan bisa-bisa pipa knalpot menguning.
8. Gunakan Sparepart (Suku Cadang) Asli
Memang, suku cadang asli sedikit lebih mahal. Namun lebih tahan lama dan kualitasnya pun terjamin di banding yang palsu.
Selain beberapa hal di atas, penting juga untuk selalu memeriksa tekanan
ban. Ban yang terlalu keras atau kurang angin bisa mengakibatkan
kembang ban menjadi rusak.
Jika rutin mengerjakan pemeriksaan dan perawatan tadi, dijamin motor
kita berumur panjang dan ngga ngerepotin dan selalu siap tempur…
Waspadai Jika Motor 4-Tak Mulai Ngebul
Kalau motor kita RX King
atau Ninja 150 yang berbasis mesin 2-tak, pasti biasa dengan asap yang
mengepul keluar dari knalpot. Tapi kalau yang kita pakai itu Honda Supra
atau Tiger, Shogun 125 dan seterusnya yang menggunakan mesin 4-tak?
Jangan buru-buru bingung jika motor 4-tak kita berasap alias
ngebul. Walaupun memang tetap saja ada ketidakberesan terjadi pada
mesin motor. Lihat dulu warna asapnya. Kalau asap berwarna kehitaman
atau abu-abu pekat, ini dapat dimungkinkan karena campuran bensin di
karburator kebanyakan. Hal ini bukan berarti ada kerusakan, cukup atur
setting karburatornya. Namun jangan dicuekin, bisa-bisa merembet. Paling
cepat yang kita rasakan akibatnya adalah boros bensin atau busi cepat
lemah.
Tapi bagaimana kalau ngebulnya putih kaya motor 2-tak?? Pada motor
2-tak, oli samping sekaligus berfungsi sebagai pelumas seher. Jadi ikut
terbakar hawa bensin di ruang bakar. Sehingga asap berwarna putih dengan
ikut terbakarnya oli samping tadi. Untuk motor mesin 4-tak, kalu begini
kejadiannya baru kita boleh panik… Ini berarti ada oli mesin menetes
masuk pengapian/ruang bakar. Akibatnya, oli itu ikut terbakar.
Kok bisa oli masuk kesitu? Ada beberapa kemungkinan, bisa dikarenakan
seal klep sudah rusak akibat kurangnya suplai oli kekepala silinder. Hal
ini menyebabkan komponen aus akibat bergesekan dengan klep secara
terus-menerus tanpa dibarengi cukup pelumas. Penggantian seal cukup
untuk mengatasi problem.
Kemungkinan kedua, ring seher minta diganti karena sudah tak sanggup
menahan oli dari kruk as agar tidak masuk ruang bakar. Segera ganti ring
seher untuk mencegah kerusakan yang lebih dahsyat. Tapi kalau kerusakan
sudah parah dan menular kemana-mana, apa boleh buat. Kita kudu bayar
lebih buat ganti piston dengan ukuran lebih besar (oversize).
Yang wajib kita ingat pada mekanisme motor bermesin 4-tak, peran oli
mesin sangat sangat penting.. Kepekatan/kekentalan oli makin lama makin
encer hingga daya lumasnya pun makin kurang. Jadi… jangan sampai telat
ganti oli mesin