|
contoh piston jenong |
Menaikkan angka perbandingan kompresi untuk harian sudah tak jaman
pangkas kepala silinder. Kalau balap sih tetap wajib. Menaikkan kompresi
memang sederhana dan langsung terasa pada performa
motor.
Sekarang cukup pakai piston jenong. Tahu kan yang jenong-jenong? Itu
sama dengan piston diibikin benjol lalu diatur ulang puncak pistonnya
(dome). Bicara piston jenong spek racing, saat ini sudah banyak pilihan.
Tapi beda cerita bila dana terbatas, tapi tetap ingin kencang. Atau
ingin hasil karya tangan sendiri.
|
hasil las argon pada piston |
Caranya adalah dengan memodifikasi piston standar dengan bentuk jenong.
Misalnya, pada piston Yamaha Crypton yang berdiameter 49 mm, kepala
pistonnya ditambah daging lewat las argon. Kemudian seperti langkah
biasa dibubut ulang sehingga hasil customize ini membentuk dome melesak
dalam ruang bakar.
|
hasil setelah dibubut |
Jarak dome dibatasi 1 mm dari kepala busi. Kalau lebih dari itu, akan
nabrak saat di TMA. Selisih piston dengan kubah disisakan 2 mm agar
tidak terlalu padat. Untuk pengerjaan butuh tenaga ahli yang terlatih
biar hasil optimal. Las argon punya kelebihan pada kekerasan nya.
Lumayan kuat menahan kompresi dan suhu tinggi pada ruang bakar. Bentuk
dome biasanya ikut desain kubah
cylinder head.
Yang penting punya jarak 2 mm dari dinding kubah. Itu tadi patokan
tingginya 1 mm dari busi, selebihnya bebas berkreasi sesuai kompresi
yang diinginkan.