proses kompresi di dalam mesin |
Gejala mudahnya tentu pada tarikan motor. Reaksi selongsong gas dan
mesih sudah tak sinkron. Dulu, digas sikit sudah ngibrit, sekarang harus
digas dalam-dalam baru bisa lari. Suara juga tak sebulat awalnya. Tentu
saja bensin boros dengan sendirinya. Gejala ini mungkin terlalu umum.
Maksudnya sulit menentukkan, apa betul itu soal gejala kompresi. Sebab
gejala seperti itu sama dengan ausnya kampas kopling, hampir sama.
Makanya, ia bilang ada lebih sederhana lagi mendeteksinya. Dengar
baik-baik, gejalanya saat menghidupkan motor di pagi hari atau lama
didiamkan. Bila kompresi masih ketat atau utuh, sekali tombol starter
elektrik dipencet motor akan bruuuum, hidup. Starter kaki ditendang
pelan-pelan pun, motor dengan mudah hidup. Sebab uap bahan bakar masih kuat digencet kompresi membuatnya mudah meledak.
Sebaliknya, walau sudah ditendang-tendang dan dipencet-pencet tak kunjung menyala. Ini merupakan tanda
kompresi sudah lemah. Pemampatan bahan bakar sudah tak ketat, bahan
bakar akan sulit pecah dan tidak mudah juga dipercik api busi. Pada
umumnya akibat melemahnya ring piston atau sudah waktunya over-size.